Jumat, 07 September 2012

Sosok Ayah Yang Terlupakan

Coba sejenak kau lihat raut keletihan di wajah ayahmu. Lihatlah helai rambut yang memutih di kepalanya dan kau akan melihat betapa ayah, bapak atau papamu telah bekerja membanting tulang dan menguras keringat demi membesarkan, merawat, menyayangi dan menjagamu.

Dan dibalik ketidaknyamananmu, ada sebuah cinta yang selalu menjadi pelindungmu. Coba kau katakan sekali saja, ” Aku sayang sama ayah ” , maka kau akan melihat guratan senyum kebahagiaan dari raut bibirnya yang mungkin tidak pernah kau lihat sebelumnya.

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa ?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu ?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian ?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : “ Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya ” , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka.

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi ?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.

Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “ Tidak boleh !”. Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu ? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu.
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia. Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut. Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang ?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa.”

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu ?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…. kuat untuk pergi dan menjadi dewasa…

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan.

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “ Tidak…. Tidak bisa ! ”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “ Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu ”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “ Putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang ”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….

Saat Papa melihatmu duduk di panggung pelaminan bersama seseorang lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia.
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis ?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa.
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata : “ Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik…. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik…. Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk. Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.
Papa telah menyelesaikan tugasnya.

Papa, Ayah, Bapak kita… adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat. Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. . Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “ KAMU BISA ” dalam segala hal..

Semoga Semua Ayah Di Dunia Selalu Berbahagia. 

*share artikel ini agar menginspirasi yang lain

Rabu, 05 September 2012

Ziarah, Musyawarah, Istiqoroh dan Nazar


Asssalamu’alaikum Wr. Wb.

Dan hendaknya kamu berziarah ke makam Rasullah SAW. setelah beliau wafat. Ziarah ke makam Rasullah menurut sebagian ulama adalah wajib dan ada sebagian ulama yang mengatakan hanya sunnah muakadah saja.

Tidak jauh dari makam Rasullah, ada makam sohabat-sohabat beliau seperti Syaidina Abubakar Assidiq dan Syadina Umar Ibnu Khotob. Kita dianjurkan pula untuk berziarah kemakam sohabat-sohabat beliau tersebut. Akan tetapi ada dari golongan tertentu seperti syiah yang tidak mau untuk berziarah ke makam sohabat-sohabat beliau.

Rasullah dan Nabi-nabi yang lain hidup di dalam kuburnya seperti layaknya kita hidup di dunia ini. Bila kita meziarahi makamnya beliau senang dan menjawab salam yang kita ucapkan.

Terbilang tidak sopan atau kurang adab hukumnya, orang yang pergi ke tanah suci akan tetapi tidak menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Nabi tanpa ada udzur yang nyata seperti sakit.

Ketahui oleh kamu, sesungguhnya andaikan kamu datang berziarah ke makam Nabi dengan menggunakan kepala kamu (bukan dengan kaki) untuk berjalan dan kamu datang dari negeri yang jauh, maka hal tersebut belum dapat membayar ni’mat hidayah yang Allah anugrahkan kepada kita.

Apabila kita akan menikah atau akan mengadakan perjalanan, maka hendaknya kita bermusyawarah dengan orang yang mengerti dengan permasalahannya tersebut, dan orang yang kita ajak bermusyawarah hendaknya orang yang dapat kita percaya tentang kejujurannya, amanahnya dan ma’rifahnya.

 Apabila hasil musyarawah yang kita lakukan pas atau cocok dengan apa yang kita inginkan, maka jangan langsung dilaksanakan, akan tetapi kerjakan shalat Istiqoroh terlebih dahulu untuk memohon petunjuk kepada Allah agar dipilihkan yang terbaik untuk kita. Lakukan shalat Istiqoroh 1 kali, 2 kali sampai beberapa kali dan jangan lupa membaca doa yang sudah mashur (doa yang sudah lazim dibaca). Laksanakan shalat Istiqoroh beberapa kali hingga kita yakin dengan petunjuk yang Allah berikan, baik berupa mimpi ataupun petunjuk-petunjuk yang lainnya.

Hadist Nabi: “Tidak sia-sia orang yang Istiqoroh dan tidak menyesal orang yang bermusyawarah.”

Jika kamu ingin shalat sunnah atau shodaqoh karena nazar yang kamu ucapkan, setelah apa yang kita inginkan tercapai, maka segera laksanakan jangan ditunda-tunda lagi. Amalan sunnah yang dinazarkan maka hukumnya akan menjadi wajib dikerjakan bila nazarnya telah tercapai.

Jangan kita biasakan bernazar, karena Al Imam Gojali, berkata: “Orang yang banyak mengucapkan nazar adalah tanda dari orang yang pelit.” Karena mereka baru akan mengerjakan suatu amalan soleh apabila nazarnya telah tercapai. Seperti baru akan mengelurkan shodaqoh bila apa yang diinginkannya tercapai.

Setan akan membujuk kita untuk mengucapkan nazar, yang dengan nazar tersebut nantinya akan menjerumuskan kita, sehingga kita tidak bershodaqoh atau mengerjakan shalat sunnah karena apa yang kita inginkan belum tercapai.

Sumpah tidak akan memberikan bantuan kepada orang yang biasa kita bantu atau memutuskan tali silaturahmi kepada saudara kita atau meninggalkan suatu pekerjaan yang baik karena ada ganjalan di hati, maka hendaknya gugurkan atau langgar sumpah tersebut dan kerjakan kembali amalan baik yang biasa kita kerjakan.

Menggugurkan nazar atau sumpah , maka hendaknya kita membayar khafarat. Hadist Nabi: “Janganlah kamu mengucapkan sumpah, meskipun kamu benar.” Terkecuali ada kondisi yang mengaruskan kita untuk bersumpah, misalnya di muka pengadilan.

Jangan kamu bersumpah hanya karena ‘dzon’ (sangkaan/dugaan) saja, tanpa ada keyakinan. Dan jangan pula mengucapkan sumpah bila ada perasaan ‘shaq’ (keraguan) di hati.

Dalam hukum Islam, sumpah dapat digunakan untuk memutuskan perkara. Hal tersebut pernah terjadi pada masa pemerintahan Syaidina Ali. Syaidina Ali kehilangan pedangnya dan beliau melihat pedangnya berada di tangan seorang yahudi. Sebagai pemimpin yang adil, beliau tidak langsung merebut pedang tersebut, akan tetapi melaporkannya kepada pihak yang berwenang, sehingga kasusnya disidangkan. Dalam sidang, hakim menanyakan kepada Syadina Ali, apakah ia memiliki saksi atas tuduhannya tersebut. Syaidina Ali tidak dapat menunjukkan saksi. Kemudian hakim bertanya kepada orang yahudi, apakah ia berani bersumpah bahwa pedang yang berada padanya adalah benar-benar miliknya. Yahudi tersebut berani mengucapkan sumpah di hadapan hakim. Setelah mendengar sumpah dari yahudi tersebut, hakim memutuskan memenangkan orang yahudi tersebut. Padahal pada kenyataannya pedang yang berada padanya adalah benar-benar milik dari Syaidina Ali. Orang yahudi yang memenangkan perkara tersebut terkejut dan takjub dengan keputusan hakim yang memenangkan dirinya, padahal yang menjadi lawan dipersidangannya adalah seorang Amirulmu’munin. Karena kagum dengan keadilan dari Islam, maka ia memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Dalam keputusannya hakim tidak menyelidiki apakah orang yang mengucapkan sumpahnya telah berbohong atau tidak, karena urusan yang berada di dalam hati orang yang mengucapkan sumpah adalah urusannya kepada Allah.

Cara membayar khafarat atas menggugurkan sumpah/nazar adalah dengan membebaskan seorang budak, atau memberikan pakaian kepada 10 orang miskin, atau memberi makan 10 orang miskin, tiap orang mendapat 1 mud’ atau 1 liter makanan pokok. Apabila tidak sanggup atau tidak mampu untuk melaksanakan salah satu dari yang diatas, maka dapat dibayar dengan puasa selama 3 hari.

CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY

Gembalaan atau Kepemimpinan yang Khusus


Asssalamu’alaikum Wr. Wb.

Hendaklah bila maksiat dan mun’karot telah melampui batas di suatu tempat/ kampung/kota dan kamupun sudah putus asa di dalam mengajak orang untuk menyampaikan kebenaran yang haq, maka hendaklah kamu uz’lah (pindah) ke tempat atau daerah yang lain. Karena dalam uz’lah tersebut mengandung keselamatan. Karena bila ahzab Allah turun, maka tidak hanya orang yang maksiat yang terkena ahzab tetapi bisa juga terkena kepada orang yang baik-baik. Ahzab Allah jika turun di suatu tempat/kampung, maka dampaknya akan merata baik orang yang buruk maupun ahli ibadah (orang baik), contoh adalah kejadian bencana Sunami di Aceh. Habib Abdullah Al Haddad memberikan nasehat bila kita akan pindah di suatu daerah atau kampung, maka hendaklah kita melihat tetangga, jangan sampai kita menyesal setelah pindah ternyata kita mendapati tetangga yang perangainya tidak baik.

Dan bila ahzab tersebut terkena kepada orang mu’min (yang tidak melalaikan membela agama Allah) menjadi Kafarot (penghapus) dari dosa-dosanya dan menjadi rahmat baginya, dan bagi selainnya menjadi Iqoob (Azhab).

Hendaklah kamu berlaku adil dalam gembalaan kamu yang khusus ataupun yang umum dan jaga dengan sempurna dan memperhatikan mereka. Nantinya Allah akan bertanya tentang hasil dari gembalaan/kepemimpinan kita, setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinannya.

Gembalaan yang khusus adalah 7 (tujuh) anggota badan kita, yaitu: Lisan, Pendengaran, Penglihatan, Perut, Kemaluan, Tangan dan Kaki.

Jaga betul kita punya lidah, jangan dilepas kita punya lidah. Malik bin Dinnar berkata: “Bila kita menyadari bahwa hati kita keras, lemah kita punya badan dan rezeki kita tertahan, maka ketahuilah oleh kamu bahwa itu sebab dari berbicara yang tidak perlu.”
Hasan bin Abi Syiban, lewat di suatu jalan ia melihat suatu bangunan yang tinggi. Ia bertanya sejak kapan bangunan ini di bangun? Kemudian ia tersadar bahwa ia telah mengucapkan kata-kata yang tidak perlu diucapkan, maka ia meng-hitob (menghukum) dirinya sendiri dengan berpuasa selama 1 (satu) tahun lamanya. Seorang ulama hanya sedikit bicara yang tidak perlu sudah menghukum ia punya diri dengan begitu beratnya, bagaimana dengan kita yang sering berbicara yang tidak perlu?  Jaga kita punya penglihatan dari melihat yang tidak perlu.

Kita jaga amanat yang Allah titipkan dalam diri kita. Jaga jangan sampai bermaksiat kepada Allah, tetapi gunakan untuk beribadah kepada Allah. Tujuan Allah menciptakan anggota badan yang tujuh adalah untuk kamu beribadah kepada-Nya. Ni’mat kamu yang terbesar adalah anggota kamu yang 7 (tujuh) dan cara mensyukurinya adalah dengan beribadah kepada Allah. Jika kamu tidak gunakan 7 anggota badan itu untuk toat kepada Allah, maka kamu tidak mensyukuri ni’mat yang Allah berikan sehingga kamu dapat tergolong dalam kufur ni’mat.

Anadaikan Allah tidak tundukkan atau berwatak untuk toat kepada kamu, maka niscaya anggota badan kamu yang 7 (tujuh) tersebut dapat kamu gunakan untuk bermaksiat kepada Allah. Anggota badan yang tujuh apabila kita akan berbuat maksiat, maka ia akan berkata: “Ya Abdulloh (Ya Hamba Allah), takutlah kamu kepada Allah, jangan gunakan diriku untuk perbuatan yang Allah murkai. Jika kamu tetap berbuat maksiat, maka angota badan yang tujuh akan menghadap kepada Allah dan berkata: “Wahai Allah aku telah mengingatkannya untuk tidak bermaksiat kepada-Mu, tetapi ia tetap melakukannya, maka aku tidak mau bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannya.”

CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY.

Pendidikan Agama dalam Keluarga


Asssalamu’alaikum Wr. Wb.

Jangan menyepelekan/menggampangkan haq Allah, bila dalam keluarga kita ada yang melalaikan kewajiban ibadah kepada Allah, seperti Shalat dan Puasa ataupun melakukan maksiat, maka baginya perlu diberikan teguran, hukuman, ataupun diusir dari rumah apabila tetap membangkang.

Beri perlakuan yang khusus kepada anak perempuan dan istri kita, berikan tambahan perhatian kepada mereka dibandingkan dengan anak laki-laki, karena sudah menjadi ketentuan Allah bahwa mereka kurang dalam hal pemikiran dan akal. Tidak akan bahagia suatu kaum, bila menyerahkan urusannya kepada perempuan.

Keimanan seorang perempuan bagaikan tipisnya kulit bawang, karena banyaknya halangan bagi mereka dalam menjalankan ibadah kepada Allah, seperti haid dan nifas

“Tidak ada dosa yang lebih besar yang dibawa seseorang ketika ia mati melainkan meninggalkan keluarganya dalam kebodohan.” Anak dan istri yang ditinggalkannya tidak tahu bagaimana cara beribadah kepada Allah.

Ajarkan kepada istri dan anak kita terutama yang perempuan tentang berapa lama waktu haid, bagaimana cara mandi janabah, rukun wudhu, yang membatalkan wudhu, rukun shalat, yang membatalkan shalat, niat puasa, syarat puasa, yang membatalkan puasa, dan segala hal yang berhubungan dengan ibadah kita kepada Allah. Bagi anak laki-laki ajarkan pula kepada mereka tentang haq-haq istri dan ajarkan pula kepada anak perempuan tentang kewajibannya kepada suami.

Tanggung jawab dan kewajiban seorang muslim terkadang meluas seperti halnya seorang pemimpin ataupun seorang guru. Bagi seorang pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinannya diakhirat kelak. Dan bagi seorang guru ada kewajiban menyampaikan ilmunya kepada umat.

Allah menyuruh kita untuk berbuat adil kepada semua anak-anak kita. Abdurrahman bin Auf meminta Rasullah menjadi saksi pemberian hibahnya kepada salah seorang anaknya. Rasullah bertanya: “Apakah anakmu yang lain akan mendapatkan hibah pula?” Abdurrahman bin Auf menjawab: “Tidak”. Rasullah menjawab: “Aku tidak akan menjadi saksi atas perbutan yang tidak adil.”

Tentang besarnya pemberian yang diberikan tidak harus sama untuk setiap anak, bergantung dari kebutuhan, yang terpenting salah seorang di kasih hibah maka yang lain harus mendapatkannya pula.

“Siapa orang yang berbuat baik dan melayani umatku, maka perlakukan baik dan ramah pula kepada mereka.” (Hadist) Contoh seorang pejabat kelurahan mempermudah warganya memperoleh pelayanan dalam mengurus surat-surat atau dokumen-dokumen. “Bila ada seorang pemimpin yang dihari meninggal dunianya ia masih menipu rakyatnya dan belum sempat bertobat, maka Allah haramkan jannah atasnya.” (Hadist)

CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY.

Dua Kalimat Syahadat


Asssalamu’alaikum Wr. Wb.

Riwayat Imam Baihaqi dari Abu Hurairoh. Datang Malaikat Maut (Malikat Izrail) mendatangi orang yang baru meninggal, kemudian Malaikat Izrail membelah anggota badan dari orang yang baru meninggal tersebut, di dalam tubuh orang tersebut tidak ditemukan amalan kebaikan. Kemudian Malaikat Izrail membelah hati orang tersebut, dan tidak juga menemukan kebaikan di dalamnya. Kemudian Malaikat Izrail melihat rahang dari orang tersebut dan didapatinya lidah orang tersebut masih menempel di langit-langit baru selesai mengucapkan kalimat tauhid: “Laa Ilaaha Illaallaah.” Dengan barokah ucapan kalimat Ikhlas tersebut, maka Allah ampuni segala dosa-dosanya.

Hadist Riwayat Abu Daud dan Ahmad dari Mu’az: “Siapa orang yang diakhir hayatnya mengucapkan Laa Ilaaha Illaallaah  pasti masuk syurga. Agar dapat mengucapkan kalimat tauhid diakhir hayat kita, maka perlu membiasakan diri dengan memperbanyak tahlil dan dzikir.

Imam Syafi’i berkata: Aku menemui seorang uskup (pemimpin umat Nasrani) yang sedang melakukan towaf di Makkah, aku bertanya kepadanya: “Mengapa kamu mengganti agama nenek moyang kamu denga agama Islam?” Uskup tersbut menjawab: “Aku meninggalkan agama lamaku dan menggantinya dengan agama yang lebih baik yaitu agama Islam.” Kemudian aku bertanya lagi: “Mengapa bisa terjadi?” Kemudian Uskup tersebut menceritakan peristiwa yang menyebabkannya ia berpindah dari agama Nasrani (Kristen) menjadi agama Islam. Suatu hari aku naik kapal laut, saat perahu sedang berada di tengah laut kapal tersebut pecah dan aku berada di atas papan dan ombak mendorongku hingga sampai di pulau di tengah laut. Di pulau tersebut banyak terdapat tanaman buah-buahan yang rasanya manis dan lembut daging buahnya. Dan di pulau tersebut mengalir sungai yang rasa airnya tawar. Aku mengucapkan syukur atas ni’mat yang aku terima. Pada saat menjelang malam aku mengkhawatirkan keselamatanku, maka aku naik ke atas pohon. Dari atas pohon aku melihat binatang melata muncul dari dalam air menuju ke daratan. Binatang tersebut mengucapkan: “Laa Ilaaha Illaallahul ghoffaar Muhammadur Rosulloh Nabiyul Muchtaar.” (artinya: Tiada Tuhan Selain Allah yang Maha Pengampun dan Nabi Muhammad adalah Utusan Allah yang terpilih). Karena takut aku berusaha lari menghindari binatang tersebut. Tapi terdengar binatang tersebut berkata: “Berhenti, jangan lari, aku tidak akan mengganggumu.” Aku berhenti dan menghampiri binatang tersebut. Kemudian binatang tersebut bertanya: “Apa agamamu?” Aku menjawab: “Agamaku Nasrani” Binatang tersebut berkata: “Celaka, engkau telah memilih agama yang salah. Kamu berada di wilayah yang dikuasai oleh jin-jin muslim, mereka akan mengganggu orang terkecuali dia beragama Islam.” Aku bertanya: “Bagaimana cara aku menjadi muslim?” Binatang tersebut berkata: “Ucapkanlah: ”Asshaduuan Laa Ilaaha Illaallaah Waashaduuana Muhammadar Rosullullaah.” Aku mengikuti ucapannya, kemudian binatang tersebut bertanya: “Apakah kamu ingin menetap disini atau ingin kembali ke negeri asalmu?” Aku menjawab: “Aku akan kembali ke negeri asalku.” Kemudian binatang tersebut berkata: “ Tunggulah disini, nanti akan ada kapal yang lewat.” Kemudian binatang tersebut meninggalkan aku dan kembali masuk ke dalam air. Belum sampai binatang tersebut menghilang ke dalam air, tak lama kemudian terlihat sebuah kapal melintasi pulau tempat aku terdampar, maka akupun segera melambaikan tangan memberi tanda agar dapat ikut dengan kapal tersebut. Di dalam kapal ternyata ada beberapa orang yang beragama Nasrani, kepada mereka aku menceritakan pengalamanku, pada akhirnya mereka tertarik untuk masuk ke dalam agama Islam.


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua


Asssalamu’alaikum Wr. Wb.

Dan hendaklah kamu berbakti kepada kedua orang tua kamu. Karena berbakti pada kedua orang tua merupakan kewajiban yang paling Allah wajibkan. Hendaklah kamu berhati-hati dalam berkata-kata dengan kedua orang tua, karena dosa kepada mereka termasuk dosa-dosa yang paling besar.

“Jangan kamu menyembah selain kepada Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.”  Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua mengiringi perintah untuk menyembah Allah, hal ini menandakan bahwa betapa pentingnya berbakti kepada kedua orang tua.

Bagaimanapun keadaan orang tua kita, kita wajib toat dan patuh kepada mereka. Terkadang ada orang tua yang ‘menyia-nyiakan’ anaknya, meskipun demikian masih tetap ada kewajiban anak untuk berbakti kepada mereka. “Berbaktilah kamu orang tuamu, maka anak-anakmu akan berbakti kepadamu.” (Hadist)

 Syaidina Umar pernah berkata: “Bila anak sakit maka bapak dan ibunya berusaha dan berdoa agar anaknya cepat sembuh. Akan tetapi bila orang tua yang sakit, maka anaknya mengeluh kapan orangtuanya cepat meninggal karena merasa letih mengurus mereka.” Celaka anak yang tidak berbakti kepada orang tuanya.

“Hendaklah kamu bersyukur kepada Allah dan kepada kedua orang tuamu.” (Hadist Qudshi).  Hendaklah mencari keridhoan kedua orang tua dan mentaati perintahnya selama perintah mereka tidak bertentangan dengan perintah Allah. Dan hendaklah kamu mematuhi larangan mereka, selama larangan mereka bukan untuk meninggalkan perintah Allah yang wajib. Jadi bila orang tua memerintahkanmu untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang berakibat kamu meninggalkan shalat sunnah, maka masih ada kewajiban bagi kamu untuk mematuhinya.
Dahulukan kepentingan orang tua di atas kepentingan kita. Utamakan urusan mereka dibandingkan urusan kita.

Nabi Musa AS. bertanya kepada Allah SWT.: “Ya Rabb….. Siapa gerangan yang akan menjadi temanku di Syurga?” Allah menjawab: “Silahkan kamu menuju ke pasar dan temui seorang tukang daging, karena dialah kelak yang akan menjadi temanmu di Syurga.” Nabi Musa AS. ingin mengetahui amalan istimewa apa yang dikerjakan oleh tukang daging tersebut sehingga mendapatkan kehormatan menjadi temanku di Syurga. Nabi Musa AS. kemudian menuju ke pasar dan ia memperhatikan apa yang dikerjakan oleh tukang daging tersebut. Nabi Musa AS. melihat tukang daging memisahkan potongan daging yang terbaik dan membungkusnya untuk dibawa pulang. Nabi Musa AS. menghampiri tukang daging tersebut, tukang daging tidak mengetahui bahwa orang yang menemuinya adalah Nabi Musa AS. seorang Rasullah. Setelah daging yang dijualnya habis, dengan ramah tukang daging menawarkan kepada Nabi Musa untuk singgah kerumahnya, tak lupa tukang daging membawa potongan daging yang ia pisahkan tadi dan membawa keranjang yang ditutup dengan tirai. Sesampainya di rumah, tukang daging memasak daging yang tadi di bawanya dan menghidangkannya untuk Nabi Musa dan iapun menyiapkan satu hidangan lagi. Nabi Musa memperhatikan perbuatan tukang daging tersebut, ia melihat tukang daging memasukan dua kali suapan ke arah keranjang yang bertirai dan baru memasukan satu suapan ke mulutnya. Tidak beberapa lama ada suara ketukan dari pintu, tukang daging beranjak pergi dan menemui tamu yang baru datang. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Nabi Musa, karena penasaran ia menyingkap tirai keranjang yang tadi dimasukkan makanan oleh tukang daging. Nabi Musa kaget, ternyata di dalam keranjang tersebut ia melihat ada 2 orang manusia yang sudah tua renta, karena saking tuanya terlihat seperti anak burung yang tanpa bulu, kedua orang tersebut  terlihat kurus seperti tulang berbalut kulit. Kedua orang tersebut tersenyum ke arah Nabi Musa, kemudian mereka mengucapkan dua kalimat syahadat: “Asshaduanlaa Illaaha Ilaallah Wa’ashaduu Musa Rasulloh.”  Kemudian kedua orang tersebut menghembuskan nafas terakhirnya. Tak lama kemudian tukang daging kembali, begitu melihat kedua orang tuanya telah meninggal, tukang daging tersebut mencium tangan Nabi Musa AS. dan diapun mengucapkan dua kalimat syahadat. Nabi Musa merasa heran dan bertanya, siapa yang memberitahumu bahwa aku adalah Rasullah? Tukang daging tersebut menjelaskan, keranjang yang aku bawa-bawa kemanapun aku pergi adalah berisi kedua orang tuaku yang sudah tua renta. Aku takut meningalkan mereka, karena khawatir dengan keselamatan keduanya. Aku tidak akan makan dan minum sebelum mereka makan dan minum terlebih dahulu. Sering aku mendengar kedua orang tuaku selalu berdoa agar jangan mencabut nyawa mereka sampai mereka berjumpa dengan Nabi Musa AS. Begitu aku melihat kedua orang tuaku telah meninggal, maka aku berkeyakinan bahwa engkau pastilah Musa Rasullah. Mendengar penjelasan tersebut, Nabi Musa AS. berkata: “Beruntunlah kamu, kerena kamu kelak akan menjadi temanku di Syurga.”

Bau harumnya Syurga akan tercium dalam jarak 1.000 tahun perjalanan. Ada beberapa golongan manusia yang tidak akan mencium harumnya Syurga, mereka adalah:
-        Orang yang durhaka kepada orang tuanya.
-        Orang yang memutuskan hubungan silaturahmi kepada saudaranya.
-        Orang yang masih melakukan dosa zina meskipun usianya sudah tua.
-        Orang yang memakai kain hingga menutupi mata kakinya karena kesombongan. Allah melarang kita berbuat sombong, karena kesombongan hanya milik Allah. Dalam budaya Arab seperti halnya di Yaman memang sudah menjadi kebiasaan mereka memakai kain jauh di atas mata kaki. Karena pada zaman Arab Jahiliyah memakai kain sampai di bawah mata kaki adalah untuk menunjukkan status kekayaan (kesombongan) mereka. Akan tetapi dalam kultur kebiasaan orang Indonesia, tidak terbiasa memakai kain terlampau jauh di atas mata kaki. Jadi masih dianggap wajar (tidak dianggap sombong) memakai kain mendekati mata kaki.

“Siapa orang yang dipagi hari menyenangkan orang tuanya dan ia juga membuat Aku (Allah) murka, maka Aku (Allah) ridho kepadanya. Dan siapa orang yang di pagi hari menyusahkan orang tuanya dan ia juga membuat Aku (Allah) senang, maka Aku (Allah) murka kepadanya.”

Ada seorang sohabat menemui Rasullah. “Wahai Rasullah aku tidak datang kepadamu untuk hijrah melainkan aku telah membuat menangis kedua orang tuaku.” Rasullah berkata: “Kembalilah kepada mereka, buatlah mereka senang, jangan kamu hijrah bila mereka tidak ridho atas apa yang kamu lakukan.”

Ada seorang sohabat yang meminta izin untuk ikut berjihad. Rasullah bertanya: “Apakah engkau telah mendapatkan izin dari orang tuamu?” Sohabat tersebut menjawab: “Belum, Ya Rasullah.” Rasullah berkata: “Kembalilah kepada mereka, minta ridho mereka, bila mereka ridho boleh kamu ikut berjihad bersamaku.”
Betapa pentingnya ridho dari orang tua, sehinga kewajiban berjihad yang begitu penting untuk menegakkan agama Allah, masih harus mendapatkan izin dari orang tua.

CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY

Laa Ilaaha Illaallah


Riwayat Syech Abdullah Alyafi’i dalam kitab Rowdattul Royahin: Dahulu ada seorang raja yang durhaka kepada Tuhannya. Kemudian ia ditangkap oleh rakyatnya. Rakyatnya bermusyawarah mencari hukuman apa yang pas untuk menghukum Raja yang dzholim tersebut. Akhirnya mereka sepakat untuk memasukkan Rajanya ke dalam tempayan yang besar dan dibawahnya ditaruh api yang berkobar. Dan mulailah Raja yang disiksa tersebut memanggil satu persatu Tuhan yang disemahnya. Tidak ada satupun Tuhan yang disembahnya dapat menolong dan memberikan manfaat kepadanya. Pada akhirnya ia mengucapkan: “Laa Ilaaha Illaallaah Maka Allah menurunkan air hujan yang cukup lebat sehingga memadamkan api tersebut. Kemudian berhembuslah angin kencang sehingga menerbangkan tempayan besar tempat menghukum Raja. Tempayan tersebut terbang hingga sampai ke negeri lain yang penduduknya belum memeluk agama Islam.

Riwayat Syech Abi Zein Al Qurtubi: Aku mendengar pada sebagian As’ar, bahwasanya orang yang mengucapkan “Laa Ilaaha Illaallaah sebanyak 70.000 kali adalah baginya tebusan dari api neraka. Maka aku amalkan itu bacaan dengan mengaharapkan keberkahan janji, maka aku lakukan untuk keluargaku juga. Datanglah kami pada seorang pemuda khasaf yang mengetahui keadaan di Syurga dan di Neraka. Dan banyak orang (jama’ah) yang melihat keutamaan pada pemuda ini di masa kecilnya. Kami memanggil/mengundang sebagian kawan ke rumahnya dan kami makan makanan, tiba-tiba pemuda itu menjerit sehingga kami berkumpul pada dirinya. Pemuda tersebut berkata: “Wahai paman aku melihat ibuku berada di dalam neraka.” Ada keinginan dalam diriku untuk mencoba mengamalkan bacaan:  “Laa Ilaaha Illaallaah sebanyak 70.000 kali bersama jama’ah yang hadir. Setelah kami selesai membaca, kemudian aku memerintahkan pemuda tersebut untuk melihat kembali keadaan ibunya. Ternyata pemuda tersebut melihat sekarang ibunya telah berada di dalam Syurga.

Rid’hah (Murtad) adalah bagian terkeji dari kekufuran. “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa selain itu, kepada orang yang Ia kehendaki.”

Dari Abi Darda: “Jangan kamu mensekutukan Allah dengan apapun juga, sekalipun kamu dipotong-potong ataupun kamu dibakar. Dan jangan kamu meninggalkan shalat yang 5 waktu dengan sengaja, siapa orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka telah lepas dari orang tersebut jaminan Allah atasnya.

Siapa orang yang menyekutukan Allah, maka orang tersebut berada pada kesesatan yang nyata. Bahwasanya orang yang menyekutukan Allah, maka Allah menjauhkan atasnya Syurga dan tempatnya adalah di Neraka.

Jangan kamu minum Khamer (minuman keras). Karena sesungguhnya khamer itu adalah pembuka dari kejahatan. Tidak ada obat dari khamer.

Siapa orang yang telah menukar agama, maka bunuhlah ia. Allah tidak mengampuni dosa seseorang yang telah kufur setelah Islam selama ia tetap dalam kekufuran.

Banyak hal yang dapat menyebabkan orang menjadi kufur, diantaranya:
-        Ia menghitobkan bahwa ada benda yang dapat memberikan bantuan/pertolongan selain dari Allah.
-        Ia mengucapkan kalimat yang membuatnya menjadi kafir, sekalipun ucapannya tersebut mustahil terjadi. Misalnya: Ia mengucapkan bila turun hujan emas, maka aku akan kafir. Dengan ucapan tersebut ia telah menjadi kafir meskipun hujan emas tidak terjadi.
-        Ia meng-i’tiqodkan bahwa alam ini khodim, karena hanya Allah yang bersifat khodim, sedangkan alam bahru. Atau sebaliknya ia meng-i’tiqodkan bahwa Allah bahru.
-        Ia mengingkari sifat Allah, seperi: Allah Maha Melihat, Allah Maha Mendengar dll.
-        Ia mengatakan bahwa Allah itu berwarna atau Allah itu beranak.
-        Ia meng-i’tiqodkan bahwa shalat ada 6 waktu.
-        Ia meng-i’tiqodkan bahwa ada kewajiban puasa selain puasa Ramadhan.
-        Ia membenarkan semua agama yang ada atau meragukan kekafiran dari agama- agama selain Islam.
-        Ia bersujud kepada berhala, matahari atau benda-benda ciptaan Allah lainnya.
-        Ia ikut beribadah menuju gereja-gereja bersama orang-orang dari golongan mereka dan memakai pakaian seperti mereka.

CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY.

Senin, 03 September 2012

Laporan Kerja Praktek

MENGANALISA KEGAGALAN ELECTROSTATIC PRECIPITATOR DI PLANT 9
 PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
CIREBON - PALIMANAN
01 Juli – 10 AGUSTUS 2012


Disusun Oleh :
ANGGA PANJI SATRIA PRATAMA
0906555973


JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

         UNIVERSITAS INDONESIA             
DEPOK
2012


DAFTAR ISI