Senin, 25 Februari 2013

KEBAHAGIAAN YANG MENULAR

Seorang pemuda berangkat kerja di pagi hari. Memanggil taxi, dan naik...'Selamat pagi Pak,'...katanya menyapa sang sopir taxi terlebih dulu... 'Pagi yang cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum, lalu bersenandung kecil.

Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati, Ia melajukan taxinya. Sesampainya ditempat tujuan, pemuda itu membayar dengan selembar 20 ribuan, untuk argo yang hampir 15 ribu. 'Kembaliannya buat bapak saja.. selamat bekerja Pak..' kata pemuda dengan senyum.

'Terima kasih...' jawab Pak sopir taxi dengan penuh syukur... 'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih... Pikir sopir taxi itu... Dan ia pun menuju ke sebuah warung.

'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.

'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam'.. jawab Pak sopir dengan tersenyum.

Dan, ketika membayar nasi, di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok,.. ' begitu katanya.

Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dengan senyum lebih lebar. Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yang tidak punya bekal.

Begitulah...cerita bisa berlanjut. Bergulir.... seperti bola salju... Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu... Begitu juga keluarga si mbok... Teman-teman si anak... keluarga mereka... Semua tertular kebahagiaan... Kebahagiaan, seperti juga kesusahan, bisa menular kepada siapa saja disekitar Kita.

Bila kita menerima kebahagiaan, bagikanlah ke setiap orang yg kita temui juga. Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...