Analisa
RCM di PT. Badak NGL
Dikerjakan Oleh :
Angga Panji Satria Pratama
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Reliability-Centered
Maintenance (RCM) adalah suatu pendekatan
sistematik berdasarkan resiko (risk) untuk menciptakan pemeliharaan yang
akurat, fokus dan optimal dengan tujuan mencapai reliability optimal fasilitas.
Bontang LNG Plant Terletak di Bontang Selatan.
Bermula dari ditemukannya cadangan gas
raksasa di lapangan badak oleh Huffco pada 1972. Bontang LNG plant selesai dibangun dan langsung memulai produksinya
dengan 2 train yaitu train A dan B pada tahun 1977. Saat ini Bontang LNG Plant memiliki 8 train
yaitu A – H. Kapasitas produksi
saat ini 22 juta ton LNG/tahun dan 1.2 juta ton LPG/tahun. Hasil produksi
hampir seluruhnya diekspor ke Jepang, Korea dan Taiwan. Saat ini, hampir seluruh pekerjanya sebagian
besar orang Indonesia.
Nama PT badak diambil dari nama lapangan gas raksasa di daerah badak. Didirikan
pada 26 November 1974. Pada awalnya merupakan perusahaan nonprofit dengan
pemegang saham Pertamina, Vico dan Jilco. Merupakan operator Bontang LNG Plant.
Sangat memperhatikan aspek keselamatan kerja dan lingkungan. Melakukan program
bina masyarakat.
Gas-gas dari
sumur-sumur tsb dialirkan menuju bontang LNG Plant dengan pipa transmisi 36”
dan 42” dan tiba pada Bontang LNG Plant pada tekanan sekitar 47 kg/cm2. Sebelum
dialirkan ke setiap train sebagai feed gas, gas alam tersebut terlebih dahulu
dilewatkan ke Knock Out Drum untuk menjalani proses pemisahan awal. Adapun
komposisi feed gas adalah N2 =
0,12 %, CO2 = 5,80 %, C1 = 83,7 %, C2 = 4,95 %, C3 = 3,30 %, iC4 = 0,70 %, nC4
= 0,80 %, iC5 = 0,30 %, nC5 = 0,20 %, dan C6 = 0,13 %. Dan adapun komposisi LNG
adalah C1 : min 85 %, N2 :
max 1 %, C4 : max 2 %, C5+
: max 0,1 %, H2S
: max 0,025 ppbw / 100 ScF, Sulfur : max
1,3 gr / 100 ScF, dan Densitas : min 453
kg / m3.
Bahan baku dan produk
yang terlibat di dalam PT. Badak NGL, yaitu CH4/fuel gas, C3H8/propane, C2H4/ethylene,
C3H6/propylene, nC4H10/butane, C5H12-C11H24/kondensat. (C6H14 - C12H26)/nafta, N2,
CO2, Hg, dan Sulfur.
Cara yang dapat
digunakan dalam pencegahan pencemaran limbah adalah dengan melakukan pencegahan
pencemaran pada “sumber pencemar” di dalam area pabrik, seperti:
1. Penyempurnaan metode proses serta peralatan yang
dipakai
2. Menjaga kebersihan dari tumpahan/ceceran bahan kimia
serta ceceran lainnya
3. Menambah unit pemanfaatan hasil samping
4. Penggunaan kembali air buangan proses (daur ulang)
serta usaha-usaha lainnya yang tidak menimbulkan gangguan terhadap peralatan
manusia/karyawan serta lingkungan.
Kesimpulan yang dapat
diambil adalah Keselamatan kerja merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan demi kelancaran
proses produksi suatu perusahaan, Perusahaan juga perlu memperhatikan aspek
kesehatan dan lingkungan. PT Badak NGL sebagai salah satu perusahaan pengolah
gas alam, sudah memiliki standar keselamatan dan kesehatan kerja yang baik,
Mari kita bersama mewujudkan tempat kerja yang selamat dan sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar