Sabtu, 25 Agustus 2012

Sederhana Adalah Indah


Ada satu pabrik biskuit yang baru saja menginvestasikan modal besar untuk memasang satu lini produksi otomatis yang paling modern dan paling cepat. Dari produksi sampai pembungkusan bonbon dioperasikan dengan sabuk berjalan, sehingga dapat menghemat banyak waktu berharga, ini membuat pemilik pabrik merasa sangat senang.

Namun tidak berselang lama kemudian, pabrik telah menerima banyak telpon keluhan, tidak sedikit produk yang dibeli pelanggan, walau bungkusannya tidak bermasalah, ternyata setelah dibuka, dalamnya kosong, tidak ada biskuit sama sekali.

Para insinyur mengatakan kalau mestinya masalah ada pada rancangan mesin baru ini. Mendengarnya, pemilik pabrik lalu mengundang banyak tenaga ahli untuk melakukan penelitian, dengan harapan dapat mengetahui pokok permasalahannya.

Sebulan kemudian, tim ahli menyerahkan sebuah buku laporan tebal kepadanya, mereka memperkirakan sebab kesalahan dari sudut pandang fisika dan matematika dan memperhitungkan segala kemungkinan kesalahannya. Pada halaman terakhir dari buku laporan tertulis kesimpulan : Saran kami adalah ganti mesin baru.

Ketika pemilik pabrik membaca laporan yang tidak berguna sama sekali ini, dia benar-benar emosi sampai hampir pingsan. Kebetulan pada sore hari itu, dia sudah harus berangkat ke luar negeri untuk urusan bisnis dan tidak bisa memimpin sendiri penanganan masalah. Pemilik pabrik yang sudah kehabisan akal ini hanya bisa menggaruk-garuk kepala dan berjalan ke sana ke mari di dalam pabrik.

Tiba-tiba ada seorang operator produksi datang mendekat padanya, dia berkata dengan suara pelan: “Bos.... menurutku, aku bisa menyelesaikan masalah produksi.”

“Apa katamu?” Pemilik pabrik langsung menghentikan langkah kakinya dan berkata dengan mata melotot: “Aku telah menyewa begitu banyak tenaga ahli untuk menyelesaikannya dan mereka telah pun gagal, kamu hanya seorang pekerja biasa, apakah kamu bisa?”

Pekerja itu menganggukkan kepalanya. Pemilik pabrik menghela napas dan berkata: “Baiklah. Jika kamu sanggup menuntaskan masalah ini sebelum aku kembali dari luar negeri, aku naikkan jabatanmu menjadi Kepala Pabrik.”

Setengah bulan kemudian, pemilik pabrik pulang dari luar negeri. Di luar dugaannya, ternyata produk selama setengah bulan ini tidak ada satu pun yang cacat, tampaknya pekerja ini telah berhasil.

Sesuai janjinya, pemilik pabrik mempromosikan pekerja ini menjadi kepala pabrik. Dia tidak dapat menahan diri dan bertanya dengan perasaan ingin tahu: “Siapa sebenarnya dirimu? Apakah kamu sengaja menyembunyikan kemampuanmu? Atau kamu adalah seorang jenius dalam bidang mesin?”

“Lapor Bos, seperti anda lihat, aku hanya seorang pekerja biasa”, jawabnya.

“Lalu, bagaimana kamu melakukannya?” Pemilik pabrik bertanya dengan heran.

“Sangat mudah!” Sambil mengangkat bahu, pekerja itu melanjutkan: “Aku hanya memasang satu kipas angin besar di bagian belakang lini produksi, sehingga bungkusan kosong terhembus oleh angin kipas angin itu.”

Ketika menghadapi masalah produksi ini, pemilik pabrik yang sudah berpengalaman banyak tahun di bidang bisnis dan para ahli berpendidikan tinggi sibuk membuat "rumit" masalah tanpa menyelesaikannya, sebaliknya pekerja yang memikirkan masalah dengan "pengetahuan umum" mampu membuat masalah menjadi "sederhana" dan menuntaskannya dengan mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar