Rabu, 05 September 2012

Gembalaan atau Kepemimpinan yang Khusus


Asssalamu’alaikum Wr. Wb.

Hendaklah bila maksiat dan mun’karot telah melampui batas di suatu tempat/ kampung/kota dan kamupun sudah putus asa di dalam mengajak orang untuk menyampaikan kebenaran yang haq, maka hendaklah kamu uz’lah (pindah) ke tempat atau daerah yang lain. Karena dalam uz’lah tersebut mengandung keselamatan. Karena bila ahzab Allah turun, maka tidak hanya orang yang maksiat yang terkena ahzab tetapi bisa juga terkena kepada orang yang baik-baik. Ahzab Allah jika turun di suatu tempat/kampung, maka dampaknya akan merata baik orang yang buruk maupun ahli ibadah (orang baik), contoh adalah kejadian bencana Sunami di Aceh. Habib Abdullah Al Haddad memberikan nasehat bila kita akan pindah di suatu daerah atau kampung, maka hendaklah kita melihat tetangga, jangan sampai kita menyesal setelah pindah ternyata kita mendapati tetangga yang perangainya tidak baik.

Dan bila ahzab tersebut terkena kepada orang mu’min (yang tidak melalaikan membela agama Allah) menjadi Kafarot (penghapus) dari dosa-dosanya dan menjadi rahmat baginya, dan bagi selainnya menjadi Iqoob (Azhab).

Hendaklah kamu berlaku adil dalam gembalaan kamu yang khusus ataupun yang umum dan jaga dengan sempurna dan memperhatikan mereka. Nantinya Allah akan bertanya tentang hasil dari gembalaan/kepemimpinan kita, setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinannya.

Gembalaan yang khusus adalah 7 (tujuh) anggota badan kita, yaitu: Lisan, Pendengaran, Penglihatan, Perut, Kemaluan, Tangan dan Kaki.

Jaga betul kita punya lidah, jangan dilepas kita punya lidah. Malik bin Dinnar berkata: “Bila kita menyadari bahwa hati kita keras, lemah kita punya badan dan rezeki kita tertahan, maka ketahuilah oleh kamu bahwa itu sebab dari berbicara yang tidak perlu.”
Hasan bin Abi Syiban, lewat di suatu jalan ia melihat suatu bangunan yang tinggi. Ia bertanya sejak kapan bangunan ini di bangun? Kemudian ia tersadar bahwa ia telah mengucapkan kata-kata yang tidak perlu diucapkan, maka ia meng-hitob (menghukum) dirinya sendiri dengan berpuasa selama 1 (satu) tahun lamanya. Seorang ulama hanya sedikit bicara yang tidak perlu sudah menghukum ia punya diri dengan begitu beratnya, bagaimana dengan kita yang sering berbicara yang tidak perlu?  Jaga kita punya penglihatan dari melihat yang tidak perlu.

Kita jaga amanat yang Allah titipkan dalam diri kita. Jaga jangan sampai bermaksiat kepada Allah, tetapi gunakan untuk beribadah kepada Allah. Tujuan Allah menciptakan anggota badan yang tujuh adalah untuk kamu beribadah kepada-Nya. Ni’mat kamu yang terbesar adalah anggota kamu yang 7 (tujuh) dan cara mensyukurinya adalah dengan beribadah kepada Allah. Jika kamu tidak gunakan 7 anggota badan itu untuk toat kepada Allah, maka kamu tidak mensyukuri ni’mat yang Allah berikan sehingga kamu dapat tergolong dalam kufur ni’mat.

Anadaikan Allah tidak tundukkan atau berwatak untuk toat kepada kamu, maka niscaya anggota badan kamu yang 7 (tujuh) tersebut dapat kamu gunakan untuk bermaksiat kepada Allah. Anggota badan yang tujuh apabila kita akan berbuat maksiat, maka ia akan berkata: “Ya Abdulloh (Ya Hamba Allah), takutlah kamu kepada Allah, jangan gunakan diriku untuk perbuatan yang Allah murkai. Jika kamu tetap berbuat maksiat, maka angota badan yang tujuh akan menghadap kepada Allah dan berkata: “Wahai Allah aku telah mengingatkannya untuk tidak bermaksiat kepada-Mu, tetapi ia tetap melakukannya, maka aku tidak mau bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannya.”

CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar